Suara Jujur Pria Tentang Keperawanan ~ Halo Wanita. Zaman boleh berubah, tapi ketika kita semua membicarakan tentang hal virginitas atau keperawanan banyak orang yang merasa tidak enak hati. Artinya, bagaimana tinjauannya baik dari segi agama, pergaulan maupun perasaan persoalan tersebut tidaklah mudah untuk diungkapkan secara gamblang.
Inilah beberapa pendapat pria atau laki-laki tentang wanita yang sudah tidak perawan lagi...
Sebut saja Doni (33 Tahun) seorang karyawan swasta mengatakan bahwa ia tidak bisa menerima bila nanti kondisi isterinya sudah tidak perawan. Apalagi ketidak perawanan tersebut disebabkan karena "kelengahan" sang wanita yang begitu mudahnya memberikan benda berharga tersebut dengan sang ke kasih atau pacar. Doni punya pendapat bahwa, bisanya sang cewek sampai kapanpun kejadian belah duren akan menjadi nostalgia sang wanita. Doni tidak mau kehidupannya dengan sang isteri dibayangi oleh kejadian-kejadian masa lalu.
Lain Doni, lain lagi Iwang (35 tahun) PNS. Secara jujur dan apa adanya Iwang langsung berkata: "Aku ga bisa bayangkankan bagaimana waktu itu ia (wanita) menyerahkan mahkotanya kepada pria tersebut.
Dari dua pendapat tersebut memang sangatlah perlu kita renungkan, bila kehilangan virginitas karena hubungan (intercourse). Bagimana bila tidak? Nah, kaum pria kebanyakan dapat toleran untuk menerimanya. Namun, ia juga mengetahui kondisi fisik "barang" yang sebenarnya. Apakah rusak karena sengaja atau "diobok-obok"?.
Berikut ini pendapat beberapa lelaki yakni Dani, Mulyadi dan Aditya, soal virginitas atau keperawanan saat diwawancarai detikHealth seperti ditulis Rabu (19/9/2012) melalui alamat http://health.detik.com/read/2012/09/19/192614/2026896/775/apa-kata-para-lelaki-ini-soal-keperawanan diakses tgl 06/09/15
Sebut saja Doni (33 Tahun) seorang karyawan swasta mengatakan bahwa ia tidak bisa menerima bila nanti kondisi isterinya sudah tidak perawan. Apalagi ketidak perawanan tersebut disebabkan karena "kelengahan" sang wanita yang begitu mudahnya memberikan benda berharga tersebut dengan sang ke kasih atau pacar. Doni punya pendapat bahwa, bisanya sang cewek sampai kapanpun kejadian belah duren akan menjadi nostalgia sang wanita. Doni tidak mau kehidupannya dengan sang isteri dibayangi oleh kejadian-kejadian masa lalu.
Lain Doni, lain lagi Iwang (35 tahun) PNS. Secara jujur dan apa adanya Iwang langsung berkata: "Aku ga bisa bayangkankan bagaimana waktu itu ia (wanita) menyerahkan mahkotanya kepada pria tersebut.
Dari dua pendapat tersebut memang sangatlah perlu kita renungkan, bila kehilangan virginitas karena hubungan (intercourse). Bagimana bila tidak? Nah, kaum pria kebanyakan dapat toleran untuk menerimanya. Namun, ia juga mengetahui kondisi fisik "barang" yang sebenarnya. Apakah rusak karena sengaja atau "diobok-obok"?.
Berikut ini pendapat beberapa lelaki yakni Dani, Mulyadi dan Aditya, soal virginitas atau keperawanan saat diwawancarai detikHealth seperti ditulis Rabu (19/9/2012) melalui alamat http://health.detik.com/read/2012/09/19/192614/2026896/775/apa-kata-para-lelaki-ini-soal-keperawanan diakses tgl 06/09/15
"Kalau dapat yang virgin ya Alhamdulillah"
(Dani, 27 tahun, masih lajang)
Aku sendiri sudah tidak virgin karena menurutku kriteria virginitas itu tidak selalu harus sudah bersanggama. Kalau seseorang sudah pernah masturbasi, petting atau seks oral maka menurutku orang itu sudah tidak virgin lagi. Dengan kriteria ini, aku juga tidak yakin kalau seumuranku masih ada yang virgin dan kalau ada malah kasihan hehehe.
Kalau untuk cari pasangan, aku sih nggak akan cari perempuan yang masih virgin tetapi kalau dapat yang virgin ya Alhambulillah. Bukan karena lebih keset, tetapi menurutku lebih aman dari risiko infeksi menular. Kan aku tidak tahu tidak virgin itu karena apa, siapa tahu memang pernah berhubungan seks dengan orang lain.
Tapi itu sifatnya untung-untungan saja sih, maksudnya tidak perlu dibuktikan karena memang bukan niatnya mencari yang masih virgin. Lagipula kalau sudah cinta, virgin atau tidak menurutku sama saja kok.
"Virginitas itu menjaga kesucian dan kesetiaan"
(Mulyadi, 33 tahun, sudah menikah)
Virgin itu menurutku belum pernah melakukan hubungan seks (intercourse) dengan lawan jenis. Kalau masturbasi atau cewek naik pohon lalu jatuh dan selaput daranya koyak, menurutku dia masih perawan. Sebaliknya kalau ada yang sudah intercourse tetapi karena selaput daranya elastis sehingga tidak koyak atau hanya koyak sedikit, menurutku dia sudah tidak virgin.
Agama juga menganjurkan untuk menjaga kesucian dan kesetiaan sampai menikah, bahkan setelah menikah. Tapi kalau karena kasus tertentu misalnya diperkosa lalu rusak selaput daranya, maka bagiku itu tidak masalah. Jadi virginitas itu lebih ke arah menjaga kesucian dan kesetiaan itu tadi.
Soal status virginitas pasangan, menurutku kejujuran itu penting tapi kalau kita memang sudah mencintai pasangan maka bukan virginitas lagi yang jadi tolok ukurnya. Misalnya kenapa dia tidak virgin, sekedar tahu saja tidak masalah dan kita harus menerima kejujurannya. Juga tidak boleh jadi alasan untuk memutuskan hubungan. Hubungan kan lebih enak kalau dilandasi dengan kejujuran. Lagipula dia dan orang sebelum kita kan sudah jadi masa lalu jadi tidak boleh dipersoalkan karena menurutku agak kurang fair.
Namun atas apapun jadinya, sebaiknya sebagai kaun HaWa kita WAJIB menjaga barang yang sangat berharga tersebut untuk dan akan kita persembahkan kepada orang yang tepat sebagai bentuk penghargaan tertinggi, bukan untuk diobral.
0 komentar:
Posting Komentar