You Are Reading

0

Mengenal Cuka yang Dibuat Secara Alami dan Fungsinya

Wildan Kamis, 24 Maret 2016
Dengan alasan komersial, maka sekarang ini pembuatan cuka dilakukan dengan cara sintesis dengan menambahkan ragi ke dalam botol berisi wine atau alkohol, kemudian diaduk hingga merata. Setelah 3 - 5 hari, terbentuklah cuka. Namun beberapa negara sudah menganjurkan untuk kembali membuat cuka secara alami. Berikut beberapa jenis cuka yang dibuat dengan cara alami:

Mengenal Cuka yang Dibuat Secara Alami dan Fungsinya

1. Apple Cider Vineger
Bisa juga disebut Cider Vineger atau ACV. Rasa asamnya sangat kuat, jika ingin diminum langsung harus diencerkan dengan air atau dicampur dengan gula atau madu agar tidak membakar tenggorokan. Warnanya mirip seperti cairan jus apel, coklat bening.
Fungsi: untuk membumbui ikan dan kerang. Bisa diminum untuk obat turunkan kolesterol jahat (LDL).

2. White Vineger
Cuka import ini dijual dalam kemasan botol kaca bening. Kadar asam asetatnya sekitar 5%. Ciri-ciri cairannya bening dengan aroma asam yang kuat.
Fungsi: untuk membuat acar.

3. Balsamic Vineger
Cuka jenis ini yang paling terkenal adalah berasal dari kota modena di Italia. Balsamin Vineger dengan kualitas premium dibuat dari anggur hijau jenis Trebbiano. Pembuatan cuka ini antara 4-5 tahun sebelum dijual, bahkan untuk menghasilkan kualitas superpremium, prosesnya pemerasannya bisa berlangsung selama 10-40 tahun. Warnanya coklat tua kemerahan. Cairannya agak sedikit kental dari cuka masak lain, dengan aroma yang khas.
Fungsi: tidak boleh dimasak/direbus karena akan "pecah". Sebagai bumbu untuk salad, roti, atau dicipratkan di atas daging panggang.

4. Red Wine Vineger/White Wine Vineger
Cuka ini terbuat dari red wine atau white wine. Cuka ini dibuat dengan cara diperam dalam tong kayu selama 2 tahun. Aromanya halus dan tidak menyengat. Warna cairan red/white wine veneger mirip warna red/white wine. Aromanyapun mirip seperti aroma wine, hanya untuk red wine veneger aroma asam sedikit lebih tajam dibanding white wine veneger.
Fungsi: untuk merendam daging atau ayam. isa juga ditambahkan ke dalam air perebus untuk pembuat poached egg. Hasilnya putih telurnya "mulus" dan tidak berlubang-lubang.

5. Rice Veneger
Cuka beras ini banyak dipakai di dapur Asia Timur dan Asia Tenggara. Terbuat dari air beras ketan putih, air beras ketan merah, atau air beras ketan hitam dengan ditambah ragi. Cuka hitam, selain difermentasi pada saat pembuatannya ditambah rempah-rempah dan gula. Di Cina, rice veneger dikenal sebagai ang ciu, di Jepang sebagai mirin, dan Korea adalah sempio.
Fungsi: Di Jepang dipakai untuk membumbui nasi untuk sushi. Di Cina untuk bumbu masak hidangan tumis.

6. Flavored Veneger
Jenis cuka yang di dalamnya ditambah rempah-rempah dari wilayah Mediterania, seperti tarragon, oregano, atau rosemary. Bau aromanya mengikuti aroma rempahnya walau hanya samar-samar. Orang-orang di tepi Laut Tengah membuat sendiri cuka ini. Mereka memasukkan rempah daun segar ke dalam botol berisi white wine veneger, lalu ditutup dengan tutup botol gabus dan didiamkan selama 2 minggu.
Fungsi: untuk membumbui daging atau ayam.

7. Cuka Aren
Cuka dari pohon aren ini sangat populer di Indonesia. Warnanya seperti susu, tetapi lebih encer. Jika didiamkan lama pada suhu ruangan, akan tampak seperti ada larutan yang mengendap di bagian bawah botol. Rasa asam cukanya tidak terlalu pekat.
Fungsi: untuk campuran dalam asinan Betawi.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2010 Informasi Paling Akurat